Welcome, Selamat Datang, Ahlan Wa Sahlan

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bisa menambah relasi pertemanan dan mengikat tali silaturahmi. Blog ini berisi penuh cerita tentang dunia menulis, kuliner, crafting, islamic, pendidikan dan gardening. Sungguh senang jika anda berkenan meninggalkan jejak dan pesan di blog ini. Selamat membaca, semoga bermanfaat:D.

Jumat, 20 April 2012

DO'A DAN FITNAH

DO'A dan FITNAH

Apa yang aku diskusikan dengan almarhum  bundaku 20 tahun silam?
Kuingat senja itu aku duduk di beranda bersama bunda, berteman candikala yang mewarnai mega dengan warna jingga. Ah...kadang aku berduka melihat senja. Ketika senja selalu diibaratkan tua dan jiwa telah mulai renta.

Aku sedang bertanya, apakah mungkin kita bisa melampaui usia di tahun 2000? Aku begitu takut dengan bayangan tahun 2000 adalah hari kiamat datang. Dan aku begitu ketakutan akan sebuah kehancuran di muka bumi ini. Selalu kuingat kata-kata hiburan guru mengajiku, supaya aku bisa menyeimbangkan antara khouf ( takut) dan roja' (harap), bahwa jika adzan berkumandang maka kiamat akan tertunda 40 tahun kemudian. Maka mulai saat itu aku selalu dengan khusyuk mendengarkan adzan dan menjawab seruannya. Ketika teman-temanku berkeliaran - berlarian di serambi masjid aku dengan khusyuk menjawab seruan-seruan adzan.

Ah...berarti ketika usiaku 30 tahun nanti, belum datang kiamat, karena adzan masih berkumandang gumamku suatu ketika. Oh ya...di usia 30 tahun aku nanti bagaimana ya? tanyaku pada diri suatu ketika.

Saat itu cita-citaku juga harapan kedua orang tuaku, bahwa aku ketika dewasa akan menjadi seorang dokter. Saat itu cita-cita menjadi dokter bukanlah sebuah cita-cita yang mustahil akan kuraih menurut bayanganku saat itu, juga menurut prediksi orang tuaku. Jajaran prestasi keemasan di masa SD, bahkan aku pernah menyabet prestasi sebagai siswa teladan, juga begitu bonafidnya profesi dokter saat itu menjadikan cita-cita itu begitu tertanam dalam di benak.Jadi di usia 30 tahun saat itu dalam bayanganku, aku adalah seorang dokter yang tengah membantu para pasien.

Oh ya, aku sempat menghitung usia ibuku saat melahirkan aku adalah di usia 30 tahun. Sebagai anak bungsu dari 4 bersaudara, aku sempat mendapat doktrin ketika aku sempat meminta adik, bahwa usia ibu ketika melahirkan aku sudah terlampau tua. 30 tahun adalah usia kritis untuk melahirkan. Saat itu aku berujar pada diriku sendiri, di usia itu nanti harusnya aku telah memiliki anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Yang tiap harinya mengumandangkan ayat-ayat suci meramaikan rumah damai yang akan aku bangun dengan suamiku.

Hiks..., jangan tertawa ya, memang dalam usia 10 tahun aku memang mulai berplanning terhadap hidupku.

Aku juga bercita-cita memiliki sebuah rumah kecil yang cantik, disana akan kutata buku-buku koleksiku, juga tanaman- tanaman hiasku. Tak lupa aku akan membuat kebun buah dan sayuran. Mimpiku punya nursery sudah kumiliki sejak kecil. Berpuluh-puluh majalah pertanian seperti TRUBUS, Agrobis dan lain sebagainya adalah menu yang sering kulahap. bahkan di usia 10 tahun mayoritas tanaman yang ada di rumahku, akulah penanamnya. Seorang tetanggaku bahkan berujar tanganku 'dingin'. Hampir segala bibit tanaman yang kutanam biasanya hidup. saking tenanrnya kadang tetanggaku menitipkan tanaman untuk ditangkar:).

Ya, di usia 30 tahun itu bayanganku aku telah menjadi Dr. Sari dan memiliki sebuah nursery.
~~~~
Sungguh di usia 30 tahun dalam bayanganku 20 tahun lalu ternyata banyak yang tidak sama dengan kenyataanku hari ini.

Tidak ada dokter bernama Gesang Sari Mawarni. Adanya adalah bu guru Sari:). Tapi harusnya aku menoleh ke masa kecil, bukankah di kelas 5 SD aku telah diangkat menjadi guru juga:). kadang aku diminta guru mengajiku membantu mengajar teman-temanku belajar baca Al Qur'an, bahkan juga diminta membantu belajar anak-anak tetanggaku juga teman-temanku sebaya.. Jadi pencapaiannku menjadi seorang guru bukanlah sebuah kegagalan. Betapa banyak rekan-rekanku yang masih pontang-panting memikirkan peluang kerja, dan aku telah mengantonginya:).

Oh ya di usia 30 tahun ternyata aku belum memiliki anak-anak yang lucu. Di usia 30 tahun bahkan aku belum menikah.
tapi aku bersyukur ketika beberapa temanku berujar dia tengah gagal dalam membangun rumah tangga, dan bahkan aku belum memulainya. Minimal dengan pengalaman temanku, aku bisa mengambil pelajarannya

Bagaimana dengan impianku memiliki nursery? Minimal saat ini aku telah memulainya dengan bisnis tanaman hias. Ketika tren adenium dan aglonema merajai pasar bunga tanah air maka akupun turut andil meramaikannya.

~~~
Kini aku tak bermuluk-muluk dengan cita-cita. Meskipun aku selalu berfilosofi untuk "bercita-citalah setinggi langit- maka jatuhnya masih di atas pohon kelapa, dan jangan bercita-cita setinggi gunung, karena jatuhnya 'glundung-glundung'", Aku mulai realistis dengan kenyataanku hari ini.

Aku mulai berdamai dengan takdir.

~~~
apakah sebab gagalku? Apakah aku kurang sungguh-sungguh? Rasanya tidak, aku telah terlatih untuk menjalani semuanya dengn kesungguhan.

Apakah aku kurang do'a? rasanya tidak, tapi mungkin Allah mengganti jawaban do'aku dengan sesuatu yang terbaik menurutnya.

Kisah Seorang Pendo'a
Ketika kumohon pada Allah kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi  kuat.
Ketika kumohon pada Allah kebijaksanaan, Allah memberiku masalah untuk kupecahkan.
Ketika kumohon pada Allah kesejahteraan, Allah memberiku akal untuk berfikir.
Ketika kumohon pada Allah keberanian, Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.
Ketika komohon pada Allah sebuah cinta, Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
Ketika komohon pada Allah bantuan, Allah memberiku kesempatan.
Aku tak pernah menerima apa yang kupinta,
tapi aku menerima segala yang kubutuhkan.
Do’a aku terjawab sudah

~
Hanya kuingat sebuah kisah tentang do'a, janganlah mendekte Allah denga do'a. Allah terlampau pandai untuk memberi yang terbaik bagi hidup kita.

Jangan jadikan do'a kita dan pengabulan Allah terhadap kita justru menjadikan fitnah untuk kita. Ketika kita berdo'a, mintalah yang terbaik menurut Allah untuk kita, bukan apa yang menurut kita baik. Sebab baik menurut Allah belum tentu baik menurut kita.

Jika karier yang bagus adalah sebuah yang ideal, ternyata banyak orang yang terkena fitnah dengan jabatannya.
Jika harta yang berlimpah adalah idaman, ternyata banyak orang berharta yang justru mendapat fitnah dengan hartanya.
Jika rumah yang megah adalah idaman, ternyata banyak yang tak menemukan kedamaian di dalamnya.
Jika pernikahan adalah sebuah impian, ternyata banyak yang harus jatuh bangun mengokohkannya.
Jika anak-anak yang lucu adalah kebahagiaan, ternyata banyak yang mendapatkan cobaan dengan kehadiran buah hatinya.
Jadi yakinlah keadaan hari ini adalah yang terbaik bagimu, bagaimanapun itu.
Sebab Allah hanya memberikan yang terbaik bagimu

~
Jelang usia 30, banyak yang belum tergapai. Hafalan Al Qur'an yang macet di tengah jalan,diri yang sering uring-uringan tak karuan, dan ah....banyak kekurangan dalam pencapaian. Tapi aku harus semangat melewatinya, bukankah juga ada beberapa pencapaian besar yang tak terprediksikan? Dan yakinlah itu adalah kiriman Tuhan, Allah Penggenggap Semesta Alam. Semoga aku lebih berhasil lagi ke depan.

dont be sad
just remember great things and do the best


Renungan jelang 30 tahun terlampaui
Ponggok 3 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar