Welcome, Selamat Datang, Ahlan Wa Sahlan

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bisa menambah relasi pertemanan dan mengikat tali silaturahmi. Blog ini berisi penuh cerita tentang dunia menulis, kuliner, crafting, islamic, pendidikan dan gardening. Sungguh senang jika anda berkenan meninggalkan jejak dan pesan di blog ini. Selamat membaca, semoga bermanfaat:D.

Kamis, 31 Januari 2013

Mengasah Macam Kecerdasan Anak dengan Mengunjungi Pinisi Edutainment Park)* (Bagian 5)

Pada bagian-bagian tulisan saya sebelumnya telah menyajikan berbagai tawaran permainan  yang bersifat edukatif dan sarat dengan hiburan di Pinisi Edutainment Park. Pasti setelah membacanya Anda tertarik untuk mengunjunginnya. Berikut ini ada beberapa informasi yang bisa Anda gunakan untuk persiapan berkunjung.

Tiket Masuk Pinisi Edutainment Park Hari Efektif dan Weekend  :

Usia
Harga
Lama waktu Kunjungan
1-3 tahun
Rp.50.000,-
5-6 jam
1-3 tahun
Rp.50.000,-
8jam
4-16 tahun
Rp.100.000
5-6 jam
4-16 tahun
Rp.115.000
8 jam
17-64 tahun
Rp.50.000,-
5-6 jam
17-64 tahun
Rp.50.000,-
8 jam
0-1 dan 65 tahun ke atas
GRATIS
5-6 dan 8 jam

Waktu Operasional Pinisi Edutainment Park Hari Efektif dan Weekend:
Hari Efektif  :
Pukul 09.00-15.00.WIB. (6 jam)
Pukul 09.00-17.00.WIB. (8 jam)
Weekend dan hari libur nasional :
Pukul 09.00-14.00.WIB. (5 jam)
Pukul 15.00-20.00.WIB. (5 jam)


Sarana dan Prasarana di Pinisii Edutainment Park 
Kedai Pinisi 
Kedai Pinisi didesain cukup unik dan penuh edukasi. Hiasan dindingnya bak sebuah halaman-halaman buku enksiklopedi. Ada hiasan dinding yang mengangkat ensiklopedia perjuangan kemerdekaan, ada juga dekorasi yang mengangkat pengetahuan seputar sumber makanan pokok dan bumbu dapur.
Suasana Kedai Pinisi di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi
Aksesorisnya kedai Pinisi dibuat setting di dalam kapal. Ada hiasan tali-tali tambang, ban pelampung, lampu minyak. Dapurnya bersih dan modern. Makanan yang disajikan beragam dan mempunyai istilah-istilah yang unik dan lucu. Benar-benar namanya dikonsep makanan Pelabuhan juga.

Dari 'sapi perwira kapal' hingga 'ayam tarik layar', dari 'kwitau tujuh samudra' hingga ' mie tambang kapal'. Makanan pun ada yang dikonsep 'pelipur lara' dan 'pengusir lara'. Sungguh kreatif dan membuat senyum nama-nama menunya...!

Secara harga lumayan mahal dibandingkan dengan harga makanan di warteg atau kaki lima. Namun secara umum harga makanannya standard dengan harga makanan yang ada di mall Jakarta dan sekitarnya.

Bagi saya yang belum lama pindah dari kampung, sempat terkaget-kaget juga melihat harganya. Jadi jika Anda berangkat dari kampung dan berkeinginan pergi ke PEP siapkan uang saku yang cukup.

 
Aneka Menu Makanan di Kedai Pinisi (Dok.pribadi)
Silahkan klik untuk memperbesar.

Bakul Nasi jadi Kap Lampu di Kedai Pinisi
Sumber foto : dokumen pribadi


Beberapa hidangan yang ditawarkan Kedai Pinisi PEP
Sumber foto : dokumen pribadi

Masalah pelayanan kedai, sedang menuju pelayanan yang lebih baik dengan target layanan, lima belas menit setelah pemesanan. 

Area Hotspot/Wifi
Bagi Anda yang mendampingi anak, disediakan area Hotspot yang memudahkan Anda mengakses internet secara gratis dengan memanfaatkan jaringan yang ada.

Petunjuk Arah
Bagi Anda yang pertama kali mengunjungi PEP, janganlah bingung. Beberapa penunjuk arah bertebaran untuk membantu Anda menuju area tertentu.
Petunjuk Arah di area PEP
Sumber foto : dokumen pribadi
Toilet
Toiletnya cukup bersih. Bagi pengunjung dipersilahkan memakai toilet yang di lantai sembilan, yang ada di lantai sepuluh toilet bagi pegawai. Namun Anda perlu mempersiapkan air mineral dan tisu dari rumah, untuk mengantisipasi air yang macet. Kran untuk wudhu juga tidak ada. Kalau saya memanfaatkan wastafel untuk berwudhu, semoga setelah ini ada kran yang disediakan untuk wudhu.

Toilet di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi
Ruang Ibu dan Anak
Ruangan ini bersebelahan dengan toilet wanita yang juga berfungsi sebagai musholla  juga bagi wanita. Bagi bapak-bapak, perlu keluar area PEP untuk melakukan sholat. Belum disediakan musholla bagi kaum pria.


Ruang Ibu dan Anak, yang berfungsi juga sebagai musholla wanita di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi
Ruang Ganti
Ruangan ini berisi tempat penyimpanan kostum dan perangkat untuk tampil para pemain teater Pinisi, ada di lantai sembilan di dalam area Teater Pinisi. Ruangan ini juga berfungsi untuk mendandani anak-anak yang akan tampil di Teater Pinisi tiap harinya. 

Ruang ganti Teater Pinisi di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi
Merchandise Center
Berbagai merchandise ataupun souvenir dipajang tak jauh dari tempat ticketting, ada di lantai sembilan. Anda bisa membelinya. ada kaos, baju pinisi untuk anak-anak, pakaian adat, PIN, buku, mug, gantungan HP, bolpen kayu dengan boneka ukiran dan lain-lain.  

 Dijual di Merchandise Center PEP
Sumber foto : dokumen pribadi

Galeri Foto
Jika Anda tak membawa kamera, jangan khawatir mungkin kegiatan Anda selama di PEP terabadikan kamera secara candid  oleh fotografer PEP. Anda bisa melihat di digital frame yang ada di dekat meja ticketing dan memesannya untuk dicetak dengan mengganti biaya cetak tertentu.

Galeri Foto di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi
Tempat Penitipan Barang  
Bagi Anda yang membawa kereta bayi, atau bawaan berat bisa menitipkan pada bagian penitipan barang yang ada di lantai sembilan. 


Tempat penitipan barang di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi

Pojok Hijau
Banyak aksesoris tanaman meskipun dari plastik alias mati, berupa rumput, tanaman hijau maupun pepohonan. Tanggapun penuh aksesoris tanaman merambat. Bagi saya pecinta warna hijau, ini cukup menyegarkan. Selain adanya AC di setiap ruangan.

Aksesoris Tanaman Hias di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi


Aksesoris Rumah Adat
Anda bisa menyaksikan beberapa tiruan rumah adat yang ada di lantai sepuluh. ini menunjukkan PEP ingin memperkenalkan rumah adat indonesia yang luar biasa unik. 

Tiruan Rumah Adat Nusantara di PEP
Sumber foto : dokumen pribadi

Selamat berkunjung...!

Info lengkap mengenai Pinisi Edutainment Park adalah sebagai berikut :

Pinisi Edutainment Park
Gedung Pasaraya Blok M Lantai 9-10
Jalan Iskandarsyah II no.2
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 


Web : http://pinisi.co.id/

)* Tulisan ini diikutkan  lomba menulis artikel blog tentang Pinisi Edutainment Park.

Rabu, 30 Januari 2013

Mengasah Macam Kecerdasan Anak dengan Mengunjungi Pinisi Edutainment Park)* (Bagian 4)

Beberapa wahana bermain yang saya ulas di bagian tiga mungkin tak banyak berbeda dengan beberapa play ground juga theme park yang ada di mall-mall lain yang sebelumnya sudah ada. Tapi untuk wahana seni dan budaya yang akan saya bahas di bagian ini sangat berbeda dengan yang lainnya. Bisa dibilang Pinisi Edutainment Park adalah yang pertama mengusung dan mempelopori seni dan budaya Indonesia untuk dibawa ke edutainment di mall.
 
Art and Culture Class
Kelas Seni dan Budaya (Art and Culture Class) bisa dibilang adalah salah satu andalan Pinisi Edutainment Park. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan karena usianya yang masih seumur jagung, ide pengadaan kelas ini perlu diacungi jempol. Tentu membangun sistem yang ada di PEP tidaklah cepat dan mudah. Latihan bagi para pegawai di PEP atau yang kita kenal sebagai 'awak Pinisi' menurut informasi telah dilakukan sejak bulan Februari 2012 dan mereka baru lounching PEP pada November 2012.

Seperti ungkapan Didi Petet, artis yang juga dosen di Institut Kesenian Jakarta, bahwa kehadiran PEP bisa menjadi alternatif bagi orang tua, para guru dan kepala sekolah untuk memperkenalkan kesenian daerah pada para siswa. Dengan biaya yang lumayan terjangkau menurutnya, kita akan bisa tahu apakah anak memiliki bakat di bidang kesenian tertentu. Hal ini sekaligus akan memperkenalkan dan mengajarkan anak untuk mencintai kesenian dan kebudayaan Indonesia.

Kelas seni dan budaya ada di lantai sembilan. Kelas seni dan budaya yang ada di PEP dipersiapkan bagi anak-anak untuk belajar tari tradisional Indonesia, belajar membatik, belajar vokal, belajar drama, belajar alat musik gamelan, belajar alat musik angklung dan juga belajar bermain traditional puppet atau wayang.

 Kelas Pendalangan

 Kelas Membatik


 Kelas Gamelan


Kelas Vokal

Kelas Menari

Penampilan Kelas Drama di panggung Teater Pinisi

Istimewanya, untuk anak-anak dari kelas seni dan budaya yang bersedia  tampil akan ditampilkan pada hari itu juga di ruang teater Pinisi, mereka tampil di panggung dengan sedikit ataupun banyak penonton. Dengan demikian kegiatan ini akan melatih keberanian mereka untuk tampil di muka umum.

 Penampilan Kelas Menari di panggung Teater Pinisi
 Penampilan Kelas Vokal di panggung Teater Pinisi
Sumber Foto : http://www.facebook.com/PinisiEdutainmentPark 

Peraturan di dalam kelas seni dan budaya antara lain :
  1. Ada batasan usia, misalnya pada kelas batik, anak usia tiga tahun tidak diperbolehkan. Tentu kita bisa faham, pertimbangan keamanannya ketika anak-anak harus memmegang canting panas dan berhadapan dengan perapian.
  2. Jumlah kapasitas yang belajar tiap sesinya, misalnya untuk kelas tari muat untuk sepuluh anak, tetapi untuk kelas batik hanya muat enam orang anak.
  3. Durasi belajar di kelas rata-rata tiga puluh menit saja, dan setelah itu anak dipersilahkan belajar di kelas yang lainnya. 
  4. Tidak boleh membawa makanan dan minuman di kelas, apalagi mengkonsumsinya.
  5. Dewasa dilarang mendampingi ke dalam ruangan kelas (namun ini masih sering dilanggar orang tua dan awak Pinisi sepertinya kewalahan melarangnya).
Tata-tertib yang tertempel di tiap jendela kaca kelas seni dan budaya.
Teater Pinisi Edutainment Art
Teater Pinisi tempatnya di lantai sembilan. Teater Pinisi juga berfungsi untuk Planetarium. Planetarium layar datar yang ada di PEP ini adalah yang pertama kali ada di Indonesia dengan daya tampung 200 anak.

Materi tayangan Planetarium mengajarkan anak-anak bagaimana mencintai alam raya dan sekitarnya, termasuk penanaman kecintaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga bumi dari kerusakan.Setiap harinya ada penayangan tentang Planetarium sebanyak empat kali, baik hari efektif maupun weekend


Oh ya, setiap harinya di Teater Pinisi ada jadwal pertunjukan teater dengan mengangkat cerita Lutung Kasarung.  Pertunjukan Lutung Kesarung ala Pinisi ini melibatkan anak-anak pengunjung Pinisi pada tiap harinya, selain juga para awak Pinisi yang bertugas. Anak-anak yang ikut tampil, didandani layaknya pemain teater yang lain, meskipun hanya berperan sebagai figuran.

Kita bisa datang dan menyaksikan pertunjukan ini di ruang Teater Pinisi tiap jam 13.00.-14.00.WIB pada hari Senin-Kamis. Sedangkan  Jum'at- Minggu (Weekend) dua sessi yaitu jam 12.00-13.00 WIB untuk sessi pertama dan jam 17.00-18.00.WIB untuk sessi kedua.

Mungkin ada yang heran, mengapa tiap hari pertunjukan teaternya Lutung Kesarung? Nah, ternyata pertunjukan ini yang sementara ditampilkan dan dinilai mampu melibatkan anak-anak pengunjung Pinisi untuk ikut tampil. Ke depan akan diangkat juga hikayat dan cerita rakyat lain dari penjuru Nusantara.

Pertunjukan Lutung Kesarung
Sumber foto : dokumen pribadi

Banyak anak-anak yang begitu antusias menonton teater ini, mungkin karena saat ini anak-anak kurang sering mendapatkan dongeng sebelum tidur dari para orang tuanya. Selain itu mungkin juga cerita rakyat yang disuguhkan masih asing bagi mereka, karena jarangnya dituturkan di hadapan mereka.


Jadwal pertunjukan di Teater Pinisi
Sumber foto : dokumen pribadi

4D Simulator
Kita bisa menikmati tayangan 4D Simulator di sebuah ruangan di lantai sembilan. Para penonton harus memakai kacamata 4D agar bisa menikmati tayangan yang ada. Sebab gambar yang terlihat di layar hanyalah gambar yang terlihat kabur jika dilihat dengan mata telanjang. Kursi yang dinaiki penonton juga lain daripada yang lain, karena bisa bergerak. Jika jalan menanjak ataupun terjal, penonton merasakan sensasinya dengan gerakannya.

Simulator 4D
Sumber foto : http://www.facebook.com/PinisiEdutainmentPark 

Pojok Kreatifitas
Pada lantai sepuluh, dibalik wahana Waal Climbing, ada pojok kreatifitas. Anak-anak bisa menghias layang-layang dengan bahan yang disediakan oleh awak Pinisi. Asyiknya layang-layang hasil kreasi mereka boleh dibawa pulang. Wah, andai di PEP dibuka sekalian area menerbangkan layang-layang tentu menyenangkan. Sebab saat ini perkotaan semakin sempit dan jarang ada tempat yang bisa digunakan oleh anak-anak untuk menerbangkan layang-layang mereka. 


Pojok Kreatifitas
Sumber foto : dokumen pribadi

(bersambung)

)* Tulisan ini diikutkan  lomba menulis artikel blog tentang Pinisi Edutainment Park.