Welcome, Selamat Datang, Ahlan Wa Sahlan

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bisa menambah relasi pertemanan dan mengikat tali silaturahmi. Blog ini berisi penuh cerita tentang dunia menulis, kuliner, crafting, islamic, pendidikan dan gardening. Sungguh senang jika anda berkenan meninggalkan jejak dan pesan di blog ini. Selamat membaca, semoga bermanfaat:D.

Senin, 29 Februari 2016

Gadis Usia 14 Tahun ini Mendapat Kesempatan Akselerasi Istimewa ke Perguruan Tinggi karena Hafidz Al Qur'an.

Nama lengkapnya Shofia Salsabila. Panggilannya Bila, lahir di Jakarta pada 25 April 2001, usianya belum genap 15 tahun.  Penampilannya yang imut pasti membuat kita tak percaya kalau dia kini telah menjadi salah satu mahasiswa di salah satu Prodi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, saat teman-teman seangkatannya masih belum melepas seragam putih-birunya.


Bila pun sebenarnya belum mengantongi ijasah setara SMP apalagi setara SMA. Bahkan UN SMP tahun 2016 ini pun Insha Allah masih akan tetap dijalani Bila  lewat sebuah PKBM atau Kejar Paket B di Bogor dekat pesantren Al Hikmah tempat ia belajar tahfidz sebelumnya untuk mendapatkan ijasah paket B setara SMP.

Istimewanya dengan kondisinya itu, dia kini boleh duduk belajar bersama para mahasiswa aktif UMS reguler yang notabene adalah para lulusan sekolah formal lulusan setara SMA.

Pasti kita bertanya-tanya, bagaimana ceritanya kok bisa begitu? 

Bila pada akhir Desember 2014 ikut Ummy-nya (ibunya), mengantarkan teman ibunya yang sedang mencarikan pesantren buat anaknya. Saat itu tak ada niat ikut test ataupun untuk memasukkan mba Bila ke pesantren secepatnya. Namun ternyata secara kebetulan sewaktu datang, yang biasa ngetest kebetulan ada di tempat tanpa ada perjanjian. Padahal biasanya harus ada perjanjian sebelumnya.

Kebetulan beberapa waktu sebelumnya ada yang baru selesai menyelesaikan hafalannya, padahal biasanya rekruitment santri  baru ada secara reguler dan perkembangannya beberapa waktu ini harus mengikuti masa tunggu. Jika ada kuota kosong di pesantren tersebut maka santri baru bisa masuk.

Beliau sang juru tes untuk santri baru di Pesantren Al Hikmah menawarkan mba Bila ikut test juga dan tanpa dinyana dinyatakan lulus Super Manzil dan ditawarkan memasuki pesantren secepatnya. Ibunya sempat menampik kesempatan itu dan berkilah bahwa Sofia Salsabila masih belum selesai pendidikan formalnya. 

Meskipun tertarik memasukkan Bila ke pesantren beliau berniat memasukkan jika Bila minimal telah lulus UN SMP. Yah...minimal 1,5 tahun lagi. Saat itu Sofia Salsabila tercatat sebagai siswa kelas 8 akhir semester ganjil 2013-2014 di SMPN 42 Pademangan, Jakarta Utara. Peringkat nilai akademiknya di atas rata-rata temannya dan aktif di organisasi sekolah. Bahkan baru dilantik menjadi pengurus OSIS.

Kemudian, ustadzah sang juru tes masuk  Pesantren Al Hikmah bertanya "Apa tujuan Ibu menyekolahkan ? Apakah jika ananda Bila masuk pesantren dan menghafal Al Qur'an apa Ibu tidak yakin atas masa depannya?" Pertanyaan ini begitu mengusik ibunya. Tentu beliau tak hanya berniat anaknya sekedar mendapat ijasah sekolah formal.

Keutamaan bagi orang yang menghafalkan Al Qur'an begitu terngiang-ngiang di benak ibundanya. Selain penuh pahala, bisa menambah keimanan dan kelak mampu menganugerahkan mahkota yang penuh cahaya surga kepada orang tuanya  di akhirat. Secara duniawi, penghafal Al Qur'an akan semakin cerdas, lebih mudah urusannya karena pikirannya yang jernih dengan psikologi yang matang dan tenang.

Gayung bersambut, ternyata Bila menyukai suasana pesantren dan berminat masuk belajar di pesantren. Esok hari setelah berkunjung ke pesantren, Bila masih menyelesaikan UAS dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah nilainya bagus, kemudian Kodriani Hartati sang ibu, orang tua yang memegang pengasuhan Bila dan adiknya setelah berpisah dengan suaminya menemui pihak sekolah dan mengajukan surat pindah ke sebuah PKBM di Bogor dekat Pesantren Al Hikmah.

Pihak sekolah sempat kaget, dan sempat mempertanyakan keputusan itu. Bahkan sempat diwawancarai walikelas dan Kepala Sekolah. Bagaimana orang tuanya berani ambil keputusan untuk memindahkan Bila dari SMPN 42 Pademangan yang dikenal maju ke sebuah PKBM yang kualitas pendidikannya belum tentu terjamin. Namun Bila dan orang tua telah bulat tekad dan akhirnya bisa mengajukan surat pindah hingga ke Kantor Sudin P dan K Jakarta Utara setelah 2 minggu mengurus.

Hafal Al Qur'an dalam 20 Bulan
Januari 2014, Sofia Salsabila resmi masuk ke Pesantren Al Hikmah. Untuk pesantren putri di Pesantren Al Hikmah  namanya Pesantren Mafaza. Tak banyak hambatan berarti saat Bila menyelesaikan hafalannya, karena usianya masih anak-anak mungkin sesekali ia masih menangis karena homesick.

Tanpa disangka  30 Agustus 2015 orang tuanya mendapat kabar jika hafalan Bila telah selesai. Ibu dan neneknya datang untuk menyaksikan tasmik (prosesi kelulusan) hafalan Bila pada 5 September 2015. Ibunya sungguh terharu dan tidak menyangka anaknya bisa berhasil menghafalkan Al Qur'an 30 Juz dalam rentang waktu itu, padahal berangkat ke pesantren hanya membawa hafalan 1 Juz.

Setelah menjadi hafidzah Bila tidak langsung diijinkan pulang dan tinggal di rumah. Bila masih mempunyai tugas untuk mutqin hafalan di area Pesantren. Bila harus menguatkan dan meneguhkan hafalannya di area lingkungan yang mendukung. Dengan berada di pesantren, Bila masih mempunyai komunitas yang mendukung itu. Jangan sampai lingkungan yang buruk membuat hafalannya berkurang bahkan hilang. Mutqin adalah tugas berat seorang hufadz.

Beasiswa Kuliah  Untuk Hafidz dan Hafidzah 
Tak ada target khusus sebenarnya setelah Bila menyelesaikan hafalan Al Qur'an-nya kecuali membuat hafalannya tambah kuat. Tanpa disangka Bila mendapat tawaran fasilitas masuk kuliah dari Pesantren. Mungkin jika Bila sudah lulus pendidikan formal setingkat SMA mungkin hal ini tak mengherankan. Kondisinya saat itu Mba Bila belum lulus pendididkan SMP.

Namun pihak Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) sang pemberi beasiswa, menjamin bahwa anak-anak yang telah hafidz (hafal) Al Qur'an ini, telah  mempunyai kesiapan emosi sebagaimana mahasiswa. Dua perguruan tinggi yang bisa dipilih sebagai tempat kuliah yaitu Al Imarat Bandung yang berada di bawah LIPIA Jakarta dan Abu Bakar 'Ash Shidiq dibawah Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kerjasama antara AMCF dengan Abu Bakar 'Ash Shidiq UMS adalah kerjasama tahun pertama dan ditandatangani pada 3 Maret 2015 lalu, sedangkan dengan Al Imarat sudah menginjak tahun ke-2. Ada 20 orang dari pesantren Al Hikmah lolos ujian masuk D2 Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir (IQT) di Ma'had Abu bakar Ash Shidiq UMS dan Sofia Salsabila yang termuda. Bulan Februari 2016 mereka mulai masuk kuliah bersama. 

Jurusan IQT juga merupakan rekomendasi dari AMCF dalam rangka mencetak kader-kader ulama dan da'i/mubaligh ahli ilmu Qur'an dan tafsir. Diharapkan setelah lulus mereka mampu menjadi penguat barisan dakwah, pendidikan dan pemberdayaan umat.

Selama menjalani kuliah Bila dan kawan-kawan tinggal bersama di sebuah asrama yang di sewa AMCF, tiap pagi mereka dijemput sopir jemputan dan diantar ke Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selesai kuliah dijemput dan diantar ke asrama. Bila dan kawan-kawan tidak diijinkan keluar asrama tanpa ijin dan pengawasan pengasuh. Bila juga hanya boleh pegang hape pada hari Sabtu dan Minggu pada waktu yang ditentukan.

Kesannya Bila dan kawan-kawan "dikebiri nafsunya" namun demi keberhasilan mereka harus melakoninya. Semoga ikhlas hadir dan keberhasilan menjelang untuk mendapat ridho Allah atas segala perjuangan.

Amin...!

Ditulis oleh Gesang Sari Mawarni dari penuturan Ibu Kodriani Hartati
Februari 2016

Mau tips agar anak sukses di pesantren? Tunggu tulisan saya berikutnya.... Insha Allah.