Dalam dongeng, cerita tak dianggap benar-benar ada, bahkan oleh pengarangnya. Dongeng juga tidak terikat waktu dan tempat.
Antti Aarne ahli folklor dari Findlandia tahun 1910 menulis buku yang menguraikan jenis-jenis dongeng dan tahun 1928 juga tahun 1961 diperkaya oleh Stith Thopson dari Indiana University. Dia membagi dongeng menjadi empat :
- Dongeng Binatang disebut juga Fabel
- Dongeng Biasa, tokohnya manusia dengan suka-dukanya, misal Cinderella, Bawang Merah dan Bawang Putih, Snow White, Beauty and The Beast
- Dongeng Lelucon
- Dongeng Berumus, punya tiga bentuk: Berantai(bertimbun banyak), dongeng untuk mempermainkan orang dan dongeng yang tak memiliki akhir.
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh pemilik cerita. Mitos di pulau Jawa misalnya: tumbuhan padi dianggap dari jenasah Dewi Sri.
Legenda
Ia mirip dengan mitos dan merupakan bauran antara fakta dan fiksi. Bedanya pelaku legenda adalah manusia(walau kerap kali punya sifat yang luar biasa). Ada empat macam legenda :
- Legenda keagamaan, misalnya cerita seputar Walisongo, Syeh Siti Jenar dan para tokoh yang dianggap suci lainnya.
- Legenda alam ghaib, misalnya cerita Si Manis Jembatan Ancol, Sundel Bolong dan Genderuwo dari Jawa Timur.
- Legenda perseorangan, misalnya Ande-Ande lumut,Kethek Ogleng
- Legenda setempat, misalnya asal mula nama Tengger, Banyuwangi, Surabaya, Legenda Tangkuban Perahu, terjadinya Gunung Bathok dan lain-lain.
Hai mba, kami dari Pinisi Edutainment Park. Boleh minta alamat emailnya mba? kami mau kirim undangan :) alamat emailnya bisa dikirim lewat twitter @PinisiIndonesia
BalasHapusTerima kasih
sudah aku kirim ya Pinisi Edutainment Park, tapi belum ada email undangan tuh...!
BalasHapus