TO BE NEW ONE OF YOU
(Termuat di Majalah Remaja Awalita
Edisi Juli 2009)
By : Gesang Sari Mawarni
Kebanyakan dari kita pasti pernah
memiliki pendapat betapa menyenangkan menjadi orang penting. Tapi seorang yang
cerdas sesungguhnya tengah
berfikir, betapa pentingnya menjadi seorang yang menyenangkan.
Hey Coy, Apakah kamu telah merasa menjadi orang yang menyenangkan? Selamat jika
jawabanmu adalah ”Ya”. Tapi jika jawabanmu justru sebaliknya dan kamu
justru merasa menjadi orang yang menyebalkan, apakah lantas kamu harus
tenggelam dan terpuruk ke dalam bumi? Tenang....! Dunia belum berakhir....!
Masih ada kesempatan jika kau mau menjadi diri kamu yang baru? Maksudnya apaan,
nih? Apakah kamu harus berubah seperti Clark Kent menjadi Superman? Sinichi
Kudo menjadi Conan Edogawa atau Upik Abu menjadi Cinderella?
Nggak gitu sih! Menjadi dirimu yang baru, artinya diri kamu jadi makin baik
makin menyenangkan. OK! Ikuti langkah-langkah berikut ini:
Ø Melakukan Instropeksi Diri
Coy.... waktu kecil saya dikenal sebagai anak yang clingus, gampang
menangis pun ketika saya melakukan sesuatu yang hasilnya saya kira tidak perfect,
saya biasanya akan sangat bersedih hati, murung dan akhirnya pasti menangis.
Pernah waktu SD habis perlombaan puisi di tingkat Kecamatan waktu lomba dalam
rangka Agustusan habis diumumkan pemenangnya saya tersedu-sedu di depan juri
karena saya tidak menang sebagai juara 1 dan hanya sebagai juara harapan,
artinya saya tak berhak mengikuti lomba pada level diatasny, padahal
saya sudah merasa berusaha keras. Walau akhirnya pada tiap
perlombaan puisi berikutnya saya menang, hal itu memberi saya pelajaran
dalam hidup kitapun pasti pernah mengalami kegagalan. So....mari luangkan
waktu untuk refleksi, lihat diri kita dengan jujur. Apakah kita dapat mengenali
kelemahan dan kelebihan diri dengan baik? Ini penting, sebab orang yang tidak
mengenali dirinya akan sulit memperbaiki diri.
Jendela 1
Hanya kita yang
tahu
|
Jendela 3
Kita dan orang
lain tahu
|
Jendela 2
Hanya orang lain
yang tahu
|
Jendela 4
Tak seorangpun
tahu
|
Jauhari Windows
Sebuah teori untuk mengenal diri kita
dikenal dengan Jauhari Windows. Dalam teori ini setiap diri kita mempunyai 4 jendela. Jendela ke -1 hanya
diri kita yang tahu dan orang lain tidak tahu, contoh : rahasia hidup, atau
perasaanmu yang kadang iri sama teman ; jendela ke - 2 hanya orang lain yang
tahu dan kita tidak tahu, contoh : sikap dan sifat kita yang tidak disukai
orang lain tapi tidak kita sadari ; sedang jendela ke - 3 diketahui oleh kita
maupun orang lain, contoh: biografi kita yang diketahui teman kita; sedang
jendela ke - 4 tidak diketahui oleh kita maupun orang lain. Jendela ke-4 hanya
diketahui oleh Allah pencipta dan pemelihara kita, contoh mengenai takdir kita,
mengapa kita dilahirkan dengan kulit coklat bukan putih, mengapa kita hidup dan
besar di Indonesia dsb.
Nah sekarang mulailah menggali jendela ke-2, tanyalah kepada orang-orang
terdekatmu apakah kekurangan yang harus kamu perbaiki, kita dapat memancing
cerita mereka dengan cara bersikap terbuka terlebih dahulu, keterbukaan akan
membuat orang lain semakin memahami diri kita dan mau terbuka; meskipun hanya
sebuah gelaran-sekalipun dalam candaan yang dilontarkan teman, saudara tentang
kita, mungkin sekali waktu kita menangkap istilah si comel, si bete,
si judes ataupun si pemberang. Tampung saja dan jangan panik
apalagi bereaksi salah yang malah membuat citra diri itu makin melekat pada
diri kita.
Selanjutnya cobalah melihat jendela ke-1 dengan jujur lihatlah
kelebihan dan kekurangan pribadi yang kamu sadari. Yakinlah coy...tak ada
waktu terlambat untuk memperbaiki diri. Kita dapat melakukannya dengan mencatat
setiap kejadian atau peristiwa yang membuat kita seperti orang bodoh, kampungan
atau norak. Misalnya marah pada teman sampai mengeluarkan kata-kata kasar dan
menyakitkan; membuat orang lain menangis, tersinggung atau merasa tidak nyaman
; berkomentar asbun(asal bunyi) atau menyepelekan orang lain.
Ø
Memotivasi
Diri Dengan Berusaha Membuat Citra Baru
Coy….teman-teman juga keluarga saya sering mengolok saya dengan sebutan cengeng,
semakin beranjak besar saya akhirnya malu. Saya tanamkan di benak bahwa
saya tak boleh lagi cengeng, dengan berusaha keras, juga berinteraksi
dengan teman-teman yang baik, akhirnya saya tanamkan dalam diri bahwa saya tak
boleh cengeng lagi dan akhirnya berhasil. So…dengan data yang kamu
temukan pada dirimu di atas, dapat kamu gunakan sebagai acuan untuk membuat
citra diri kamu yang baru, mulailah dari hal yang kita anggap paling penting
dan realistis.
Misalnya mulai saat ini saya ingin membentuk citra diri sebagai si peramah atau si santun bukanlagi si BeTe yang suka bikin masalah. Segera canangkan niat dan tanamkan motivasi kuat untuk mengubah citra diri. Meski awalnya mungkin orang lain pasti belum percaya dengan perubahan diri kita, maka cobalah berrdamai dengan diri sendiri dan yakinlah bahwa kita masih memiliki kebaikan-kebaikan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Ini seperti memasukkan ’makanan’ sehat ke dalam pikiran yang akan mensugesti diri mengeluarkan perilaku atau citra diri baru yang kita inginkan.
Misalnya mulai saat ini saya ingin membentuk citra diri sebagai si peramah atau si santun bukanlagi si BeTe yang suka bikin masalah. Segera canangkan niat dan tanamkan motivasi kuat untuk mengubah citra diri. Meski awalnya mungkin orang lain pasti belum percaya dengan perubahan diri kita, maka cobalah berrdamai dengan diri sendiri dan yakinlah bahwa kita masih memiliki kebaikan-kebaikan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Ini seperti memasukkan ’makanan’ sehat ke dalam pikiran yang akan mensugesti diri mengeluarkan perilaku atau citra diri baru yang kita inginkan.
Sesungguhnya
coy... untuk menjadi manusia baru ternyata harus ada langkah-langkah
komprehensif yang menyeluruh yang meliputi seluruh aspek pada diri kita, yakni
unsur ruh yang diwakili oleh hati, unsur fikriyah yang diwakili
otak dan unsur jasad yang diwakili oleh tubuh, dan sumber motivasi yang
tak akan kering adalah obsesi untuk menjadi hamba Allah yang mulia, karena dari
setiap diri kita sadar dari mana kita berasal? Yaitu dari Allah. Untuk apa kita
hidup? Untuk beribadah pada Allah . Dan akan kemana kita setelah mati? Kembali
pada Allah setelah sebelumya kita dihisab atas segala perbuatan kita di dunia.
Ø Paksalah Diri untuk Tidak Malu Mengakui Kesalahan
Coy...motivasi saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan langkah konkret. Paksakan
diri kita untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan. Misalnya memaksa diri
kita tersenyum meski sebenarnya kita sedang kesal. Satu dua kali kita akan
merasa seperti orang berwajah dua. Tapi setelah melihat dampaknya pada orang
lain bahwa tetap tersenyum itu membuat orang lain senang dan bahagia- kita
seperti mendapat kekuatan tambahan untuk mempertahankan perilaku baru tersebut.
Meski kita
sedang berupaya keras kadang kala perilaku lama masih muncul. Jangan putus asa
Coy..., mengubah diri memang bukan perkara mudah, seperti membalik telapak
tangan. Allah SWT menyediakan sarana taubat dan minta ampun untuk manusia,
karena kita memang tempatnya salah dan lalai. Mengakui kesalahan merupakan cara
yang efektif, dengan mengakui kesalahan kita mencoba menundukkan ego diri
sebelum bicara soal alasan mengapa saya salah.
Tapi Coy...,
tetaplah waspada pada sikap ’skeptis’ dan ’merasa lemah’ yang dapat menyertai
pengakuan kesalahan secara tidak proporsional. Yang kita inginkan adalah
pengakuan kesalahan sebagai cambuk untuk berbuat lebih baik di waktu lain,
bukan pengakuan yang berujung pada sikap pasrah dan menyerah pada
kelemahan diri.
Ø
Jangan
Takut Gagal dan Terburu Vonis Diri
Sukses merupakan
suatu perjalanan bukan tujuan. Coy.. .kesuksesan adalah suatu perjalanan yang
menciptakan nilai tambah untuk diri kita sendiri dan masyarakat sekitar dalam
rangka menuju kehidupan bahagia di alam setelah dunia. Kapal yang
berlabuh di pelabuhan memang aman, namun bukan itu tujuan dibuatnya
kapal …
Dengan kata lain
coy..., jangan pernah memvonis diri. Meski berulang kali terjebak pada
kesalahan, teruslah kita berusaha, kita selalu memiliki kesempatan untuk sukses
dalam mengubah diri menjadi pribadi yang menyenangkan. Success is built everyday.
Tak layak kita mengabaikan kebaikan, meskipun sedikit, karena kita
senantiasa berharap tiap kebaikan itu akan membawa kebaikan kita kelak di
akhirat, karena tak satupun diantara kita yang tahu kapan kita tetap
berkesaempatan hidup di dunia. Tidak ada istilah terlanjur basah untuk
mengangkat diri dari kubangan. Selamat menjadi diri kamu yang baru ya....!
So....Jadikanlah dirimu bukan hanya menyenangkan di
kalangan para penduduk bumi.....!
Tapi juga bagi penduduk langit dengan senantiasa semakin
dekat...dekat...dengan pemilik alam ini.!.
Akhir Maret 2009 yang panas.
Untuk diri yang senantiasa ingin menjadi lebih baik!
Gesang Sari Mawarni - Ketua Umum Forum Lingkar Pena
Cabang Blitar periode 2008 / 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar